Mama pasti khawatir tentang proses persalinan. Khawatir proses tidak berjalan lancar dan mama atau janin meninggal.
Salah satu ketakutan yang menghampiri adalah masalah pre-eklampsia.
Apa itu pre-eklampsia?
Ini adalah kondisi di mana mama mengalami tekanan darah tinggi dan kadar protein dalam urine tidak normal setelah usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini sangat serius dan perlu penanganan dokter secara intensif.
Dua hal tersebut biasanya akan dicek pada pemeriksaan antenatal. Umumnya, pre-eklampsia juga menunjukkan beberapa gejala, seperti nyeri pada bagian bawah tulang rusuk, sakit kepala, pengelihatan terganggu, bengkak pada pergelangan kaki atau kaki, tangan hingga wajah.
Mama harus segera mendapat penanganan yang tepat agar terhindar dari bahaya, karena jika dibiarkan maka pre-eklampsia bisa mengancam jiwa hingga menyebabkan kelahiran prematur. Lalu, bagaimana cara pencegahan pre-eklampsia?
- Istirahat secara cukup.
- Olahraga secara teratur.
- Penuhi kebutuhan air putih setiap hari, setidaknya 6-8 gelas.
- Sebaiknya hindari minuman seperti kopi atau teh karena mengandung kafein.
- Harus menghindari minuman beralkohol.
- Kurangi konsumsi goreng-gorengan dan makanan instan atau siap saji.
- Mulai batasi konsumsi garam pada makanan, meski tetap diperbolehkan dalam jumlah yang tidak banyak.
- Meninggikan posisi kaki, lakukan ini beberapa kali dalam sehari.
Intinya, mama perlu untuk selalu berpikir positif dan optimis bahwa saat persalinan nanti semua akan berjalan lancar dan baik-baik saja. Dianjurkan agar Mama melakukan pemeriksaan kehamilan rutin dan selalu menerapkan pola hidup sehat. Dengan begitu, kekhawatiran di trimester ketiga kehamilan akan teratasi.