Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Waspada! Residu Asap Rokok Bisa Membunuh Bayi

Orangtua perokok sebaiknya perlu memikirkan bahaya asap rokok untuk anak-anak. Bahkan, bila tidak terkena langsung asap rokok, dari residu asap yang menempel di baju atau badan orangtuanya saja, sudah berbahaya untuk mereka. Anak-anak, terutama bayi, masih lemah pertahanan tubuhnya. Paparan itu bukan membuat mereka kuat, melainkan bikin bahaya fatal. 

Risiko Paparan Residu Asap Rokok, Bikin Fatal

Residu asap rokok berpotensi bahaya untuk bayi. Sebuah studi yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Allergy, Asthma & Immunology's (dan dipublikasikan di The Journal of Allergy and Clinical Immunology) menyatakan ada hubungan antara paparan dengan kebiasaan buruk dan alergi makanan yang berpotensi berbahaya pada anak-anak.

"Paparan asap rokok, kepada anak di usia dini, selain menyebabkan potensi asma kepada anak. Dalam beberapa penelitian, paparan rokok juga memicu alergi dan eksim pada anak-anak," ujar salah satu periset dalam pertemuan tersebut, Anna Bergstrom, dari Institut Karolinska di Swedia.

Periset melakukan penelitian terhadap sekitar 3.800 anak-anak Swedia antara tahun 1994 dan 1996. Penelitian tersebut dilakukan dengan kesimpulan belasan tahun berikutnya. Hasil penelitian menyebut, para bayi yang kini beranjak dewasa menunjukkan tanda-tanda alergi makanan sampai usia 16 tahun.

"Para bayi dengan paparan asap rokok, yang biasanya orangtuanya merokok saat berusia 2 bulan lebih, menunjukkan alergi terutama untuk telur dan kacang," lanjut penelitian tersebut.

Terlepas dari sejumlah risiko alergi terhadap makanan tertentu tersebut, ada banyak alasan mengapa merokok di sekitar anak tidak dianjurkan. Seperti yang ditunjukkan oleh Bergstrom dalam komentarnya bahwa residu rokok berpotensi menimbulkan asma dan eksim pada anak-anak, dan asap rokok tetap merupakan faktor risiko terjadinya Sudden Infant Death Syndrom (SIDS).

Meski sebenarnya studi tentang SIDS belum menemukan penyebab pasti kematian mendadak saat tidur, namun peneliti mengetahui bahwa bayi dengan orangtua perokok lebih berpotensi mengalami SIDS. 

"Sepertinya kita tidak memerlukan bukti lagi bahwa merokok dan anak-anak sangat berisiko," lanjutnya.

Orangtua Harus Berusaha Berhenti Merokok

Demi keselamatan anak, Mama dan Papa harus berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Hal itu tidak mudah sebab menurut penelitian, kecanduan nikotin lebih mengikat daripada kecanduan heroin. Artinya, orang yang merokok lebih merasa sulit lepas daripada orang yang mengonsumsi heroin. 

Meski di bungkus rokok sudah ada peringatan bahaya, tercantum juga gambar-gambar efek rokok yang mengerikan, perokok aktif tidak mudah berhenti. 

Namun, pasti ada jalan jika berusaha keras. Ini tips dari Popmama.com agar Mama dan Papa bisa menghentikan kebiasaan merokok. Yuk, dicoba!

  • Mulailah dengan memantapkan niat kuat

Segala hal pasti ada jalan jika ada niat kuat. Mama dan Papa bisa memikirkan betapa bahagia punya anak yang sehat dan kuat dan salah satu caranya adalah dengan berhenti merokok. Beban biaya kesehatan untuk anak yang menghadapi paparan rokok cukup besar. Jadi, bukankah lebih baik uang ditabung untuk wisata keluarga daripada membayar biaya dokter karena si Kecil sakit kan? 

  • Konsultasi dengan ahli​​​​​​​

Masalah kecanduan adalah masalah psikologis. Orang yang mengalami kecanduan membutuhkan terapi perilaku dan konsultasi kejiwaan untuk mengatasinya. Konsultasi dengan ahli adalah solusi jika dengan usaha sendiri, Mama dan Papa gagal berhenti merokok. Jangan malu melakukan terapi psikologis. Ingat, semua itu kan untuk kepentingan anak-anak. 

  • Memakai obat khusus

​​​​​​​Ada obat-obatan khusus yang bisa diresepkan kepada pasien yang ingin berhenti merokok di antaranya  Zyban dan Wellbutrin. Wellbutrin adalah anti-depresan yang digunakan sebagai obat penurun berat badan dan obat anti-merokok. Sementara Zyban dianggap sebagai salah satu anti-depresan yang lebih aman untuk dikonsumsi bahkan untuk ibu hamil. Kenapa obat antidepresan yang dipakai? Ya, karena masalah kecanduan adalah masalah psikologis bukan fisik. 

Demi anak-anak, yuk, Ma bareng Papa berhenti merokok. Bisa kok!

Share
Topics
Editorial Team
Sandra Ratnasari
EditorSandra Ratnasari
Follow Us

Latest in Baby

See More

Resep Telur Panggang Kentang Mozarella, Sarapan Praktis untuk Anak

08 Des 2025, 15:40 WIBBaby
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

artikel popmama 3

05 Des 2025, 11:21 WIBBaby
ss_b852c013e11bbeddad8e6ce3d9887eb9b0d75c5a.1920x1080.jpg

Artikel popmama 2

05 Des 2025, 11:21 WIBBaby
img-20240127-085452-b2e6ddbc350476df07b37ee6949b2699_600x400.jpg

Artikel popmama 1

05 Des 2025, 11:21 WIBBaby
337819933_806911634286576_3052867623770180604_n.jpg

ada

07 Okt 2025, 00:00 WIBBaby
dok. pribadi

Artikel popmama

15 Sep 2025, 14:11 WIBBaby
docisni

artikel vivo

04 Sep 2025, 09:15 WIBBaby
ini dari apel

Artikel apel

04 Sep 2025, 09:10 WIBBaby
docisni

cek internal link lagi

03 Sep 2025, 17:02 WIBBaby
http://cdn.idntimes.com/content-images/post/old/8069c-obama_imgflip.jpg

ARTIKEL BREAKING LAGI BABY

26 Agu 2025, 13:52 WIBBaby
Nulla facilisi

ARTIKEL BREKING BARU BABY

26 Agu 2025, 13:51 WIBBaby
http://i1382.photobucket.com/albums/ah270/akhayaprisca/noah3_zpswbjbmcfb.jpg

ARTIKEL POPMAMA BREAKK

26 Agu 2025, 13:12 WIBBaby
doc/pribadi/IDN

ARTIKEL BREAKING POPMAMA

22 Agu 2025, 09:23 WIBBaby
doc/pribadi/IDN

ARTIKEL BREAKING POPMAMA

21 Agu 2025, 15:47 WIBBaby