Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Yuk Dengarkan cerita Dongeng Kancil dan Semut

upload_022e205f540ddfeffff5b6b8138c2380_3f042085-3239-4932-a45f-6185e6c9804e (1).jpg
Dongeng Kancil & Semut

Yuk dengarkan rekaman ini

Versi 1

Versi 2

Cerita Dongeng Kancil dan Semut

“Nak, dengarkan ya. Pada suatu hari di hutan yang hijau dan teduh, Kancil yang terkenal cerdik itu terlihat menertawai, ah, dengan nada sombong, pada sekumpulan semut yang sedang sibuk mengumpulkan makanan. Bisa kamu bayangkan, Sayang, semut-semut kecil berbaris rapi membawa remah-remah, sementara angin pelan menyapu dedaunan?

Dengan nada mengejek, Kancil berkata, ‘Untuk apa sih kalian bekerja keras? Tubuhmu kecil, mana bisa melakukan hal besar?’

Semut-semut itu, Anakku, meski diejek, memilih tak menghiraukannya. Mereka tetap fokus, hati mereka percaya bahwa kerja keras dan kerja sama jauh lebih penting daripada sekadar omongan kosong. Betapa tenangnya mereka, ya?

Merasa bosan melihat semut-semut yang tekun bekerja, Kancil pun berjalan-jalan di sekitar hutan. Ia melompat ringan, tanpa benar-benar memperhatikan langkahnya. Lalu—dug!—tanpa sadar, ia terperosok masuk ke dalam sebuah lubang. Gelap, dingin, dan dalam. Kancil panik dan berteriak, berharap ada yang mendengar dan menolongnya.

‘Tolong! Tolong aku, siapa pun di atas tolong!’ teriak Kancil dari lubang di bawah. Ia mencoba memanjat dinding tanah yang licin, tapi tetap tak berhasil. Degup jantungnya makin cepat, Sayang, dan ia terus berteriak meminta tolong. Bagaimana rasanya, ya, berada di tempat gelap sendirian?

Di saat yang sama, para semut mendengar teriakan itu dari kejauhan. Meski sebelumnya mereka diejek, mereka berhenti sejenak, saling pandang, lalu memutuskan untuk menolong—karena mereka tidak ingin melihat makhluk lain menderita. ‘Bukankah itu suara Kancil? Ayo kita lihat dan tolong dia!’ ujar salah satu Semut, dan yang lain pun setuju.

Walaupun tubuh mereka kecil, Nak, para Semut ini tidak pernah menyerah saat menyelesaikan pekerjaan—termasuk menolong sesama. Mereka berkumpul rapat, berbisik lembut menyusun rencana untuk menyelamatkan Kancil. ‘Bagaimana kalau kita membentuk rantai panjang? Jadi kita saling bergandengan, mulai dari atas sampai dasar lubang,’ tawar seekor Semut.

‘Setuju! Kalau kita bekerja sama seperti biasa, kita pasti bisa menolong Kancil untuk keluar dari bawah sana!’ sahut yang lain penuh semangat. Bisa kamu bayangkan, Sayang, tangan-tangan kecil mereka saling berpegangan, membentuk jembatan hidup?

Mereka pun mulai membentuk rantai panjang, bergandengan hingga mencapai dasar lubang. Ketika ujung rantai itu sampai di bawah, Kancil terkejut—matanya berkaca-kaca melihat sekumpulan Semut yang dengan berbaik hati ingin menolongnya. ‘Ayo, Kancil, kamu bisa memanjat tubuh kita sampai atas sana!’ ujar Semut yang ada di bawah, suaranya lembut namun kuat.

Meski awalnya Kancil ragu karena tak enak hati—mungkin ia teringat kata-katanya yang menyakitkan—ia akhirnya menerima pertolongan itu. Pelan-pelan, dengan hati-hati, Kancil memanjat tubuh para semut satu per satu… hingga akhirnya, ia berhasil keluar dengan selamat. Hembusan angin hangat menyambutnya di atas—leganya, ya, Nak?

Ia pun merasa sangat terharu dan menyadari kesombongannya selama ini kepada kawanan Semut yang telah berbaik hati menolong. Sesampainya di atas, Kancil langsung menunduk dan mengucapkan terima kasih kepada semua semut yang sudah bekerja sama menolongnya keluar dari lubang. ‘Semut, terima kasih banyak sudah menolongku. Walaupun tubuh kalian terlihat kecil, kerja sama dan kebaikan kalian membuatku tersadar untuk tetap rendah diri,’ ujar Kancil pada para Semut. Kamu ikut senang juga kan, Sayang, mendengarnya?

Setelah kejadian itu, Kancil tidak lupa meminta maaf karena telah meremehkan mereka sebelumnya. Ia mengakui bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada ukuran tubuh, melainkan pada kebersamaan dan niat baik. Nah, dari kisah ini, Anakku, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Coba pikirkan, apa kelebihanmu yang bisa kamu bagikan untuk membantu orang lain?

Demikian akhir dari cerita dongeng kancil dan semut. Jika ingin mendengarkan dongeng lainnya, yuk buka popmama.com.”

Share
Topics
Editorial Team
andzar
Editorandzar
Follow Us

Latest in Kid

See More

artiekl mengandung tables

23 Okt 2025, 00:00 WIBKid

Melepas Pacifier Dari Si Kecil

22 Mei 2024, 11:00 WIBKid

Rem amet placeat i

01 Sep 2023, 09:00 WIBKid