Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Berapa Banyak Telur yang Boleh Dikonsumsi Si Kecil Per Hari?

Punya anak yang doyan banget makan telur, pernahkah bikin Mama khawatir akan dampaknya pada kesehatan? Telur adalah sumber protein hewani yang banyak varian olahannya dan bercita rasa lezat. Wajar jika telur menjadi makanan favorit dari anak-anak sampai dewasa. Cukup digoreng dengan dibubuhi sedikit garam, sudah bisa menjadi teman makan nasi yang lezat.

Banyak mitos dan fakta yang beredar soal telur. Katanya, mengonsumsi telur terlalu sering bisa menyebabkan kulit wajah berjerawat. Lalu kandungan kolesterol dalam kuning telur bisa membahayakan kesehatan. Tapi, telur juga dipercaya sebagai menu ampuh untuk menurunkan berat badan. Sampai ada diet telur, di mana pelakunya mengganti sarapan dan makan malam dengan beberapa butir telur rebus.

Sebenarnya, berapa banyak telur yang boleh dikonsumsi anak dalam sehari? Simak penjelasan dari Popmama.com yuk!

Benar gak sih telur itu mengandung kolesterol tinggi?

Telur memang terbukti memiliki kadar kolesterol tinggi. Tapi jangan panik dulu, kolesterol terbagi menjadi dua yaitu HDL dan LDL. HDL adalah singkatan untuk High Density Lipid atau disebut sebagai kolesterol baik. Sedangkan LDL adalah Low Density Lipid atau kolesterol jahat yang patut diwaspadai. Ketika melakukan pengecekan laboratorium, kondisi kedua kolesetrol ini dijelaskan secara terpisah untuk memudahkan pengamatan.

Cara pengolahan telur juga berpengaruh terhadap kadar kolesterolnya. Telur rebus tentu yang paling direkomendasikan karena tidak mendapat tambahan lemak dari minyak saat menggoreng. Tapi telur rebus yang dicampurkan dalam masakan, bisa mengalami perubahan nilai gizi. Hal ini bergantung pada lamanya proses memasak dan bahan lain yang ditambahkan.

Telur adalah sumber protein dan lemak yang baik untuk anak-anak.

Dilansir dari nutritiondata.self.com, sebutir telur ayam mentah mengandung lemak dan protein dengan perbandingan 2:1. Bagian kuning telurnya saja memiliki kadar kolesterol sebesar 182 mg. Sementara ambang batas asupan kolesterol harian untuk orang dewasa adalah 300 mg. Itu artinya, orang dewasa sebaiknya hanya mengonsumsi dua butir telur saja per hari. Tapi jangan lupakan proses pengolahannya. Ketika telur diolah dengan cara digoreng, kandungan kolesterolnya tentu bertambah.

Lalu bagaimana dengan anak-anak? Menurut dr. Richard Allen dalam jurnal American Family Physician, balita harus mendapatkan 30 persen kalori hariannya dari lemak. Berbeda dengan orang dewasa yang harus lebih selektif soal kalori. Untuk itu, konsumsi telur pada balita boleh lebih dari dua butir per hari asalkan tidak mengonsumsi sumber lemak lainnya.

Kandungan kolin dan asam folat dalam telur juga penting lho!

Selain lemak dan protein tinggi, telur juga mengandung berbagai macam mineral, kolin, dan asam folat. Kolin tidak diproduksi dalam tubuh manusia, sehingga didapatkan dari makanan. Fungsi kolin adalah untuk membantu menjaga kesehatan otak dan jantung.

Sementara asam folat biasanya ditemukan dalam kemasan susu ibu hamil sebagai zat gizi utama. Asam folat adalah vitamin B dalam bentuk termodifikasi yang bagus untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Saat Mama masih dalam masa menyusui, biasanya disarankan mengonsumsi makanan yang memilki kadar asam folat tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Semakin baik kualitas ASI, kebutuhan nutrisi Si Kecil akan terpenuhi.

Sudahkah Si Kecil makan telur hari ini? 

Share
Topics
Editorial Team
Developer
EditorDeveloper
Follow Us

Latest in Life

See More

Resep Egg Sando untuk Ide Bekal Anak Kaya Protein

08 Des 2025, 13:38 WIBLife
Pixabay.com/Анастасия Гепп

FAQ Menstruasi Terlambat

29 Okt 2025, 09:56 WIBLife
aAL248skpp.png

artikel popmama regular baru

01 Jul 2025, 11:18 WIBLife