Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Pentingkah Memberi Suplemen Tambahan Untuk Si Kecil?

Katanya, rutin memberikan suplemen makanan pada anak bisa membuatnya makin sehat. Bahkan ada suplemen yang dibuat khusus dari sari buah dan sayur, sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi anak yang sulit makan.

Benarkah begitu? Sayangnya, pemahaman orangtua tentang suplemen anak masih banyak yang salah kaprah.

Ketika berkunjung ke dokter anak untuk cek kesehatan rutin dan kosultasi, tak jarang orangtua meminta vitamin atau suplemen.

Keluhannya pun beragam dari kurang nafsu makan, berat badan rendah, sampai tidak semangat belajar. Lalu, apakah semua keluhan itu bisa diselesaikan dengan memberikan suplemen?

Sesuai namanya, suplemen adalah zat tambahan sebagai pelengkap makanan utama. Karena sifatnya adalah pelengkap, maka suplemen sebenarnya bukanlah kebutuhan penting. Hanya diberikan jika asupan gizi dari makanan utama dirasa kurang lengkap.

Rata-rata suplemen yang beredar di pasaran berisi vitamin dan mineral, zat gizi yang bisa diperoleh dari aneka bahan makanan.

Jadi, kapan Si Kecil membutuhkan suplemen?

Suplemen dibutuhkan oleh anak pada kondisi-kondisi tertentu seperti berikut ini:

1. Tidak Memperoleh Asupan Gizi yang Cukup

Kurangnya asupan gizi pada anak paling mudah diamati dari berat badannya. Jika berat badan anak berada di bawah normal dan nafsu makannya rendah, Mama boleh memberikan suplemen makanan. Dengan catatan sudah dikonsultasikan pada dokter anak atau ahli gizi, agar kandungannya disesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil.

Jika pola makan anak buruk karena hanya menyukai jenis-jenis makanan tertentu saja, ini tidak termasuk membutuhkan suplemen. Nafsu makannya tetap terjaga baik, hanya kurang variatif sehingga asupan gizinya kurang seimbang. Memberinya suplemen makanan justru membuatnya kelebihan gizi. Lebih baik membenahi pola makannya dengan pintar-pintar mengolah menu agar Si Kecil suka. Mama bisa rajin-rajin cek media sosial dan YouTube untuk menemukan beragam menu yang dapat dijadikan inspirasi. 

2. Sedang Sakit

Ketika sakit, anak biasanya mengalami penurunan nafsu makan akibat gangguan pada sistem metabolismenya. Sementara itu, ia membutuhkan asupan gizi yang lebih tinggi dari biasanya untuk melawan penyakit. Nah, pada kondisi seperti ini peran suplemen makanan sangat penting. Dokter yang memeriksa Si Kecil pun pasti menyelipkan suplemen pada resep obat.

3. Dalam Masa Penyembuhan

Setelah sakit, Si Kecil juga membutuhkan suplemen untuk mempercepat proses penyembuhan. Asupan gizi tambahan dari suplemen membantunya memulihkan kondisi dan nafsu makan. Pemberian suplemen sebaiknya dihentikan setelah Si Kecil sudah kembali bugar dan nafsu makannya normal.

Bagaimana memilih suplemen yang tepat untuk anak?

Selain mengetahui fungsi suplemen, Mama juga harus memahami cara pemberiannya pada Si Kecil. Sebaiknya pilih suplemen yang bersifat cair agar lebih mudah dikonsumsi, atau yang berbentuk seperti jelly sehingga mudah dikunyah. Suplemen berbentuk tablet berpotensi membuat anak tersedak.

Mama jangan mudah tergiur dengan iklan. Beberapa suplemen menawarkan kandungan gizi lengkap yang bisa mengatasi anak susah makan sayur dan buah. Gizi Si Kecil akan lebih baik jika didapatkan dari sumber alami. Pemberian suplemen tidak mampu menggantikan secara keseluruhan kekurangan gizinya.

Apa bahayanya jika anak kelebihan vitamin?

Sebagian besar suplemen makanan komposisinya adalah vitamin dan mineral. Dalam tubuh, kelebihan vitamin akan diproses oleh ginjal dan ikut dikeluarkan bersama urin. Ketika tubuh anak mendapat kelebihan vitamin, kerja ginjalnya akan semakin berat untuk merombak zat tersebut.

Untuk suplemen makanan yang komposisinya lebih kompleks, terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat nafsu makan Si Kecil meningkat pesat. Jika tak terkontrol, malah bisa berujung obesitas dan gangguan kesehatan lainnya.

Be smart ya, Ma!

Dalam Masa Penyembuhan

Sebagian besar suplemen makanan komposisinya adalah vitamin dan mineral. Dalam tubuh, kelebihan vitamin akan diproses oleh ginjal dan ikut dikeluarkan bersama urin. Ketika tubuh anak mendapat kelebihan vitamin, kerja ginjalnya akan semakin berat untuk merombak zat tersebut.

 

Share
Topics
Editorial Team
Developer
EditorDeveloper
Follow Us

Latest in Life

See More

Resep Egg Sando untuk Ide Bekal Anak Kaya Protein

08 Des 2025, 13:38 WIBLife
Pixabay.com/Анастасия Гепп

FAQ Menstruasi Terlambat

29 Okt 2025, 09:56 WIBLife
aAL248skpp.png

artikel popmama regular baru

01 Jul 2025, 11:18 WIBLife