Artika Sari Devi Liburan Ke Jepang, Anak Jadi Lebih Komunikatif

Libur akhir tahun yang juga bertepatan dengan libur sekolah nggak mau dilewatkan Putri Indonesia 2004 Artika Sari Devi. Tentunya bersama sang suami Baim dan kedua putrinya Sarah Ebiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim.
Libur akhir tahun 2017 kali ini mereka berencana kembali mengunjungi Negeri Sakura, Jepang. Negara ini punya magnet besar bagi Artika dan keluarga yang suka belajar tentang budaya negeri orang.
“Kita seneng banget menggunakan momen liburan ke luar negeri jadi semacam petualangan. Makanya kita gak pake travel tour untuk mengatur semua itenerary. Justru kita mau eksplor sebagai pembelajaran khususnya buat anak-anak untuk mengenal negara lain. Fasilitas publiknya, transportasi, jenis makanan dan keberagaman budayanya,” terang Artika.
Kembali mengunjungi Jepang adalah request khusus Sarah dan Zoe yang ingin bermain salju. Berbeda dengan kebanyakan orang yang memilih Sapporo dan Hokkaido untuk bermain salju, Artika lebih suka ke Prefektur Niigata karena waktu tempuh yang lebih pendek dari Tokyo sekitar 2,5 jam.
Waktu tempuh jadi faktor utama

Ya...waktu tempuh jadi faktor utama pemilihan destinasi wisata bagi Artika saat liburan bersama anak-anaknya. Apalagi liburan ke luar negeri, terlalu lama di pesawat pasti akan membuat Si Kecil bosan dan lelah.
“Hal yang sangat dipertimbangkan saat liburan adalah jarak ya. Apakah waktu tempuhnya terlalu lama. Aku kan punya anak 4 tahun, kuatir terlalu lama di pesawat waktu istarahat anak jadi tidak cukup. Belum lagi jetlag, jadi coba jangkauan asia dulu,” kata perempuan berusia 38 tahun ini.
Makanya Artika selalu membuat itenerary perjalanan terlebih dulu bersama anak-anak. Mereka membuat daftar kota tujuan wisata yang ingin dikunjungi dan mencari tahu sejarahnya lebih dulu, harga tiket, dan barang-barang yang bisa dibeli. Jadi saat di lokasi wisata mereka siap mengeksplor lebih dalam dan detil.
Seperti rencana mengunjungi museum Ghibli di Mitaka yang menampilkan berbagai karakter animasinya. Artika sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari, karena nggak mudah lho masuk ke museum ini. Artika, Baim, Sarah dan Zoey harus daftar dan masuk dalam waiting list karena peminatnya yang sangat banyak. Disini pengunjung dilarang berfoto dan berlama-lama di dalam karena waktu kunjungan yang dibatasi.
Anak sempat alami speech delay

Menurut Artika perjalanan seperti ini berpengaruh baik untuk tumbuh kembang anak-anaknya. Seperti anak keduanya Zoey yang mengalami speech delay, setelah liburan dia jadi lebih ekspresif dan komunikatif.
“Tadinya hanya sedikit kata yang keluar karena mengalami speech delay. Dengan berlibur membuat kemampuan berbahasa dan kosakatanya jadi bertambah, dan dia sangat cinta dengan jepang,” begitu kata Artika menutup cerita tentang liburannya.
tags : Libur akhir tahun, Artika Sari Devi, Jepang, Main Salju



















